Perang Melawan Kesehatan Anak
9 November 2024

Health Effects Institute, sebuah institusi kesehatan yang berbasis di Amerika Serikat, Rabu (19/6) memaparkan bahwa polusi udara turut berkontribusi pada meninggalnya 8,1 juta orang; 12 persen dari total kematian pada tahun 2021.
Dampak Bagi Anak
Polusi udara terjadi saat udara terkontaminasi oleh bahan kimia, partikel, dan zat berbahaya lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Meskipun polusi udara berbahaya bagi semua orang, anak-anak termasuk kelompok yang paling rentan terkena dampaknya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sistem pernapasan yang masih dalam tahap perkembangan, aktivitas luar ruang yang lebih sering, dan paparan polusi yang lebih lama di lingkungan tercemar. Berikut ini alasan mengapa anak-anak lebih rentan terhadap bahaya polusi udara:
Sistem pernapasan anak-anak masih dalam proses perkembangan, sehingga belum sepenuhnya kuat. Karena itu, mereka lebih mudah terkena dampak polusi udara. Paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko mereka terhadap berbagai penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan infeksi saluran napas.
Anak-anak bernapas lebih cepat dibandingkan orang dewasa, yang menyebabkan mereka menghirup lebih banyak udara dalam waktu singkat, sehingga polutan udara lebih banyak masuk ke paru-paru mereka. Selain itu, karena anak-anak cenderung lebih aktif dan sering berada di luar ruangan, mereka lebih berisiko terkena polusi udara luar.
Anak-anak biasanya menghabiskan banyak waktu di luar untuk bermain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika mereka berada di wilayah dengan kualitas udara yang buruk, mereka akan lebih lama terpapar polusi udara. Paparan polusi yang terus-menerus ini dapat menimbulkan dampak negatif yang serius bagi kesehatan fisik maupun kognitif mereka.
Polusi udara tidak hanya berdampak pada kesehatan pernapasan, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan anak-anak dalam jangka panjang. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara paparan polusi udara dengan penurunan fungsi paru, gangguan perkembangan neurologis, masalah kognitif, dan peningkatan risiko gangguan perkembangan.
Upaya Memerangi
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa polusi udara dapat menjadi ancaman yang sangat serius, jika tidak ditangani dengan hati-hati serta waspada. Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melawan polusi di tingkat keluarga, seperti:
Untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah, penting untuk menjaga sirkulasi udara dengan membuka jendela secara teratur. Namun, pastikan angin tidak membawa polutan dari jalan atau sumber polusi lain. Jika angin datang dari arah tersebut, segera tutup jendela untuk mencegah masuknya polusi. Yifang Zhu, seorang profesor di UCLA Fielding School of Public Health, menyarankan cara ini untuk mencegah polusi udara dalam ruangan. Ketika udara luar sudah bersih, Anda bisa kembali membuka jendela untuk melancarkan aliran udara segar yang baik untuk kesehatan pernapasan keluarga.
Asap rokok menjadi salah satu sumber utama polusi udara dalam rumah. Merokok di dalam ruangan atau membiarkan orang lain melakukannya hanya akan memperburuk kualitas udara dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan bagi keluarga. Sebaiknya juga hindari membakar sampah atau kayu di sekitar rumah, karena asap dari kegiatan ini bisa masuk ke dalam rumah melalui celah pintu atau jendela, mengurangi kualitas udara dalam ruangan.
Sebelum beraktivitas di luar rumah, sebaiknya periksa kualitas udara untuk mengurangi paparan polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan pernapasan. Saat ini, ada banyak aplikasi yang menyediakan informasi kualitas udara secara langsung. Jika kualitas udara sedang buruk, tunda aktivitas luar ruangan atau kurangi aktivitas anak di luar rumah, mengingat anak-anak lebih mudah terkena dampak polusi.
Pada kondisi polusi udara tinggi, hindari berolahraga di luar ruangan. Olahraga pada saat udara buruk akan memperberat kerja sistem pernapasan dan bisa memasukkan lebih banyak polutan ke dalam tubuh. Polusi yang terhirup secara berkala dapat menimbulkan risiko penyakit pernapasan, seperti infeksi saluran pernapasan.
Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, misalnya dengan bersepeda atau naik transportasi umum, dapat membantu menurunkan tingkat polusi udara di sekitar. Anda juga bisa mengajarkan anak-anak berjalan kaki ke sekolah jika jaraknya memungkinkan, yang selain ramah lingkungan juga memberi mereka waktu berinteraksi dengan teman-teman dalam perjalanan.