Kenali Gejala Kritis Penyakit Pernapasan yang Sering Dianggap Remeh
10 November 2024

Sumber: unsplash.com
Penyakit pernapasan sering kali menunjukkan gejala yang tampak ringan, seperti batuk atau sesak napas, sehingga kerap dianggap remeh. Namun, di balik gejala tersebut bisa saja terdapat masalah serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Pada artikel ini, kita akan membahas berbagai penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, pneumonia, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), beserta gejala-gejalanya yang perlu diwaspadai.
Asma
Asma adalah gangguan saluran napas kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada saluran pernapasan. Gejala tersebut dapat berlangsung secara terus-menerus, hilang timbul, atau hanya terjadi di waktu tertentu, misalnya saat sedang berolahraga. Tingkat keparahan gejalanya juga bervariasi, mulai ringan hingga berat.
Gejala umum asma antara lain:
- Sesak napas
- Napas berbunyi (wheezing)
- Dada terasa nyeri
- Batuk
- Badan lemas dan lesu
Sementara itu, pola serangan asma yang paling umum terjadi yaitu:
- Semakin parah saat malam hari atau pagi hari.
- Timbul dan hilang seiring waktu pada hari yang sama.
- Dipicu oleh cuaca tertentu, olahraga, atau karena tertawa dan menangis.
- Semakin memburuk karena adanya infeksi virus, seperti pilek.
Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan yang disebabkan oleh virus di lapisan tabung bronkial, lebih tepatnya saluran udara yang membawa udara dari tenggorokan ke paru-paru. Kondisi ini bisa bersifat akut atau kronis. Bronkitis akut cenderung berlangsung dalam waktu beberapa minggu dan tidak menimbulkan masalah setelahnya. Sedangkan, bronkitis kronis cenderung lebih serius dan dapat datang kembali atau bahkan tidak pergi.
Gejala penyakit bronkitis umumnya ditandai dengan ciri-ciri seperti berikut:
- Batuk konstan: Batuk yang terjadi secara konstan menyebabkan keluarnya banyak lendir berwarna jernih, putih, kuning, atau hijau.
- Bersin: Penderita akan lebih sering mengalami bersin, hidung tersumbat atau berair, dan mungkin dapat memunculkan gejala seperti sinus.
- Demam: Kondisi ini tidak selalu terjadi. Demam ringan sampai berat muncul pada penderita, yang terkadang dapat menimbulkan rasa menggigil.
- Rasa nyeri: Rasa nyeri pada tubuh penderita penyakit bronkitis dapat menjalar ke seluruh bagian tubuh, mulai dari nyeri di dada sampai kepala.
- Sakit tenggorokan: Sakit tenggorokan akibat bronkitis dapat timbul ketika seseorang mengalami batuk yang terus-menerus sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada dada dan tenggorokan.
- Kelelahan: Penderita bronkitis akan sering merasa kelelahan akibat rasa mual yang dialaminya.
Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi yang menyerang paru-paru dan sering dianggap mirip dengan gejala flu, seperti demam tinggi, menggigil, dan napas cepat. Pada beberapa kasus, pneumonia bisa berkembang menjadi komplikasi yang mengancam nyawa, terutama pada lansia. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah pneumonia semakin parah.
Gejala umum pneumonia antara lain:
- Demam tinggi, suhu tubuh mencapai lebih dari 38 derajat Celcius.
- Nyeri dada dan kesulitan bernapas
- Kehilangan nafsu makan
- Berkeringat
- Gemetaran
- Detak jantung cepat
Selain gejala umum, gejala pneumonia lain yang jarang terjadi namun mungkin juga menyertainya antara lain:
- Batuk darah
- Nyeri sendi dan otot
- Kelemahan dan kelelahan
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
Gejala-gejala ini biasanya terjadi selama 1-2 hari tanpa perbaikan apapun. Namun, kondisi ini mungkin berbeda-beda tergantung daya tahan tubuh masing-masing penderita.
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
PPOK adalah kondisi pernapasan kronis yang meliputi bronkitis kronis dan emfisema. PPOK terjadi karena paru-paru mengalami peradangan dalam jangka waktu yang lama. Gejala PPOK biasanya baru akan muncul ketika kerusakan yang terjadi pada paru-paru sudah cukup parah. PPOK adalah penyakit progresif. Artinya kondisi medis ini dapat memburuk seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan, WHO menyebutkan bahwa PPOK adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak ketiga di dunia dengan total 3,23 juta kasus kematian pada tahun 2019 silam. Walau demikian, penderita PPOK tetap bisa mengontrol gejala serta meningkatkan kualitas hidupnya melalui penanganan medis yang tepat.
Beberapa gejala umum dari PPOK adalah sebagai berikut:
- Sesak napas, terutama ketika sedang melakukan aktivitas fisik.
- Batuk kronis disertai dahak berdarah apabila kondisi sudah cukup parah.
- Mudah lelah.
- Mengeluarkan suara ketika sedang bernapas (mengi).
- Berat badan turun tanpa penyebab yang jelas.
- Kaki dan betis membengkak.
- Perut terasa penuh dan begah. Hal ini dikarenakan PPOK telah membebani jantung sehingga dapat mengakibatkan gangguan jantung serta menekan perut.
Gejala ringan pada pernapasan seperti batuk atau sesak napas sering kali dianggap sepele, padahal bisa menjadi tanda awal dari penyakit serius seperti asma, bronkitis, pneumonia, atau PPOK. Menyadari dan mengenali gejala-gejala ini sejak dini adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Selain menjaga gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, berolahraga secara teratur, dan menghindari polusi, penting juga untuk rutin memeriksakan kesehatan ke dokter atau ahli pernapasan. Pemeriksaan rutin tidak hanya membantu mendeteksi potensi masalah lebih awal tetapi juga memastikan paru-paru Anda tetap dalam kondisi optimal.
Jangan menunggu hingga terlambat—jaga kesehatan pernapasan Anda mulai sekarang dan konsultasikan kepada ahlinya untuk mendapatkan perawatan terbaik!